Jakarta, Trivianews.ID – Dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), banyak pekerjaan berisiko tergantikan oleh otomatisasi. Namun, sebuah studi dari Eskimoz yang dikutip oleh Forbes mengidentifikasi sepuluh pekerjaan yang diperkirakan tetap aman dari gempuran AI.
Penelitian tersebut mempertimbangkan dua faktor utama dalam menentukan ketahanan pekerjaan terhadap AI: tingkat interaksi manusia yang diperlukan dalam profesi serta kemungkinan otomatisasi berdasarkan kompleksitas tugasnya.
Di antara pekerjaan yang memiliki resistensi tertinggi terhadap AI, posisi pengacara menempati urutan pertama dengan skor 100 karena membutuhkan penalaran manusia yang kompleks serta interaksi tinggi dalam sistem peradilan.
Posisi lainnya yang dinilai aman meliputi manajer layanan medis dan kesehatan dengan skor 93, manajer HRD (87), serta manajer operasional (75). Profesi ini membutuhkan empati serta pengambilan keputusan berbasis situasi yang sulit diotomatisasi oleh AI.
Sementara itu, spesialis pelatihan dan pengembangan memiliki skor 61, diikuti manajer arsitektur dan teknik (55), serta petugas kepatuhan (55). Keseluruhan profesi ini menuntut kepekaan dan kreativitas manusia yang tidak dapat direplikasi oleh algoritma.
Meskipun AI terus berkembang dan berkontribusi dalam berbagai bidang, penelitian ini menegaskan bahwa beberapa profesi tetap membutuhkan interaksi manusia yang kompleks serta keterampilan yang sulit direplikasi oleh sistem otomatis.