Dalam Waktu 24 Israel Bunuh 120 Warga Gaza dan 55.000 Orang Tewas Sejak Genosida 7 Oktober 2023

Jakarta, Trivinews.id-Pasukan Israel telah membunuh lebih dari 120 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera, termasuk puluhan pencari bantuan yang kelaparan, ketika Israel terus tanpa henti membombardir wilayah yang terkepung. dengan jumlah korban tewas perang secara keseluruhan sekarang melampaui 55.000 orang .

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 57 orang yang mencoba mengakses bantuan tewas dan lebih dari 363 terluka oleh Israel sejak Rabu pagi waktu setempat. Titik distribusi dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial, sebuah gerakan yang didukung AS dan Israel di zona yang dikendalikan Israel secara ketat.

Kementerian Luar Negeri Israel telah menggambarkan sistem bantuan GHF sebagai keberhasilan dramatis meskipun ada pembunuhan massal dan adegan keputusasaan manusia yang meluas, memicu kecaman internasional yang meluas.

Situs bantuan terisolasi yang didirikan di Rafah dan di Koridor Netzarim telah dicap sebagai rumah jagal manusia karena lebih dari 220 orang telah tewas saat berusaha mati-matian mengamankan paket makanan yang sedikit untuk keluarga mereka sejak GHF mulai beroperasi pada 27 Mei.

Tentara Israel telah mengakui pasukannya melepaskan tembakan peringatan di daerah Koridor Netzarim, di mana mayoritas pencari bantuan dilaporkan tewas dalam semalam.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan, “Militer Israel sengaja menciptakan kekacauan di Jalur Gaza dengan melanggengkan kebijakan kelaparan dan dengan sengaja menargetkan dan membunuh orangorang kelaparan yang mencari makanan“. 

Sementara itu, Perserikatann Bangsa Bangsa (PBB) juga mengutuk pembunuhan itu dan telah menolak untuk memasok bantuan melalui yayasan itu, yang menggunakan kontraktor swasta dengan dukungan militer Israel dalam apa yang dikatakan PBB sebagai pelanggaran standar kemanusiaan.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut model distribusi bantuan “Pengalih perhatian dari kekejaman yang sedang berlangsung dan pemborosan sumber daya“. 

Ia menegaskan kembali bahwa komunitas kemanusiaan di Gaza, termasuk UNRWA, Siap dan memiliki pengalaman dan keahlian untuk menjangkau orangorang yang membutuhkan.

Israel telah melarang UNRWA dan lembaga bantuan warisan lainnya dengan pengalaman puluhan tahun untuk beroperasi di Gaza, di mana kelaparan membayangi, sementara Israel masih memblokade bantuan . (SHOB)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *