Taza, Brand Fashion Modest Syar’i Menuju Satu Tahun Sebagai Pendatang Baru

JAKARTA, TRIVIANEWS.ID – Berdasrkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 2024, jumlah penduduk muslim Indonesia sebanyak 245,97 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk muslim sebanyak itu menjadi peluang bagi bisnis fashion muslim di tanah air. Namun, berbisnis fashion di Indonesia tidak hanya peluang, melainkan tantangan tersendiri.

Identitas yang kuat dan kemampuan bersaing dalam industri yang kompetitif menuntut sebuah brand untuk memiliki keunikan dan nilai autentik agar dapat bertahan serta mencuri perhatian. Sebagai pendatang baru di dunia fashion modest syar’i Indonesia, Taza hadir membawa angin segar dengan menawarkan perspektif dan pendekatan berbeda.

Di tengah maraknya brand fashion syar’i yang menyuguhkan konsep bahan dan model serupa, Taza justru keluar dari zona tersebut dan muncul lewat harmonisasi koleksi yang memadukan prinsip busana syar’i dengan perpaduan bahan eco-friendly, inovatif, desain eksklusif dengan gaya yang terinspirasi dari abaya bergaya Eropa.

Ashila Ramadani, Founder Taza, menyatakan, “Taza lahir bukan dari strategi bisnis yang rumit tetapi dari passion pribadi, membuat sesuatu yang benar-benar aku sukai, lalu mengobservasi apakah itu bisa diterima di pasar. Sebagai seseorang yang selalu mencari busana syar’i yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan pribadi, aku merasa ini menjadi tantangan terbesar karena  keterbatasan pilihan, model, dan bahan,” kata Ashila kepada media belum lama ini.

Menurutnya, banyak yang kurang cocok dengan preferensi, terutama dalam hal bahan dan potongan. “Awalnya, aku hanya ingin menciptakan pakaian syar’i yang nyaman untuk diri sendiri, tetapi kecintaanku pada model Abaya oversized dengan sentuhan semi-street style ala Eropa dengan menggunakan bahan eco-friendly, akhirnya menjadi dasar dari perjalanan brand ini.” ujar Ashila

Taza, Brand Fashion Muslim Syar’i berdiri sejak Mei 2024. Dalam perjalananya menginjak satu tahun, sejak awal Taza memegang teguh satu keyakinan sederhana, bahwa setiap karya yang dihasilkan bukan hanya untuk dikenakan, tetapi untuk memberdayakan dan menginspirasi. “Berbisnis bukan hanya sekedar menghadirkan produk bagi konsumen, tetapi juga tentang menyampaikan pesan dan membangun identitas,” katanya.

Oleh sebab itu, menurut Ashila, sebagai brand yang tumbuh dari negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Taza bangga dapat berkontribusi dan telah mencatatkan sejumlah pencapaian signifikan sejak kemunculannya. Salah satu faktor pembeda Taza adalah pemilihan material yang cermat. Dengan fokus pada material yang ramah lingkungan (eco-friendly), Taza berupaya mendukung keberlanjutan sekaligus memberikan kualitas terbaik untuk para pelanggan. Material yang digunakan tidak hanya lembut di kulit tetapi juga memberikan kesan timeless yang nyaman digunakan untuk berbagai kesempatan.

“Taza terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan pasar yang dinamis. Tidak hanya memadukan unsur abaya Eropa ke dalam setiap koleksinya, tetapi juga secara aktif mendengarkan masukan pelanggan dan mengikuti perkembangan tren modest fashion. Dari yang awalnya hanya 1 model dengan total puluhan produk yang diluncurkan melalui laman media sosialnya (Instagram @taza_id), kini Taza telah menghadirkan lebih dari 20 koleksi busana syar’i, mencakup abaya, set gamis, dan berbagai pilihan desain maupun warna yang lebih variatif,” imbuh Ashila.

Sebagai brand Fashion Muslim Syar’i, Taza turut serta dalan berbagai event, salah satunya dengan berpartisipasi di Bazaar Halal Fair pada Agustus 2024.

Tak berhenti di situ, pada Desember 2024, Taza juga mengikuti Bazaar Halal Kulture. Menariknya, produk dengan harga tertinggi (Rp1.599.000) justru menjadi yang pertama habis dalam 2 jam. Hal ini membuktikan bahwa market modest fashion kini semakin mengapresiasi produk premium dengan desain yang unik dan material berkualitas tinggi.

Ashila berharap Taza dapat terus tumbuh dan berkembang serta dapat diterima di pasar internasional.  “Kami harap, Taza dapat terus memberikan ruang ekspresi diri bagi wanita Muslimah untuk tampil percaya diri, anggun, dan tetap setia pada nilai-nilai syariat lewat koleksi yang kami hadirkan. Dan tidak hanya pasar lokal yang bisa kami capai, namun Taza segera bisa menginjakan kakinya di pasar internasional.” Tutup Ashila. (DIT)